Rabu, 10 Desember 2014

Resensi Novel Long Distance Hearts 2



Judul buku                            : Long Distance Hearts 2 (Pada Jarak, Aku Menitipkan Cinta)
Penulis                                    : @LongDistance_R
Penyunting                             : Syafial Rustama
Proofeader                             : Moh. Rido Saiful
Penata Letak                         : Rina Novitasari
Desainer Sampul                   : Gita Mariana
Penerbit                                  : Bukune
Tempat dan tahun terbit      : Jakarta, 2013
Tebal Buku                            : iv + 360 halaman
Harga                                     : Rp. 53.000,-
Ukuran Buku                                    : 13 x 19 cm
Warna Sampul                      : Coklat dan Hijau Tosca
ISBN                                       : 602-220-088-1

            Buku ini menceritakan tentang pacaran jarak jauh, yang tidak selalu bisa bersama-sama. Cerita cinta yang mengajarkan tentang arti menjaga hati.
Pacaran jarak jauh itu hal yang pertama dilakukan oleh distancers adalah saling percaya satu sama lain. Jangan berpikiran negatif dan harus percaya satu sama lain. Percaya sepenuhnya terhadap pasangan. Rasa sayang, cinta, ketulusan, kesetiaan dan keikhlasan yang harus kita miliki dalam LDR ini.
LDR itu tidak seperti apa yang dipikirkan orang-orang selama ini. Meskipun cemburu, rasa kangen, kecewa yang menjadi tantangan utama dalam pacaran jarak jauh ini. Belum lagi resiko yang harus dihadapi para distancers, seperti bosan, kangen, kesepian dan lain-lain. Belum lagi kalau ada omogan-omongan dari orang-orang disekitar yang meremehkan hubungan kita. LDR itu tidak semudah membalikkan telapak tangan, tetapi juga tidak sesulit mencari sebuah jarum dalam tumpukkan jerami. Disisi lain LDR itu mempunyai kesan tersendiri bagi para distancers. Contohnya pada saat bertemu, selalu ada cerita-cerita baru yang saling diceritakan satu sama lain.
Aku menitipkan cerita, pada jarak di antara aku dan dia. Cerita yang tidak selalu dapat dijalani bersama, tetapi dia tahu, semua ini tentangnya. Aku menitipkan rindu, pada keterpisahan yang terkadang terasa pilu. Rindu yang mengalir deras dan bermuara kepadanya. Kini, hanya pada waktu, aku bisa menitipkan cinta. Cinta yang kuharap selalu dia rasakan, hingga nanti tiba saat kami bersama.
Dari empat tahun berjalan, selama dua tahun aku menjalani LDR, banyak problem yang kerap kali terjadi, banyak mengorbankan perasaan, air mata, dan kekecewaan yang terjadi di antara kita. Bukan masalah besar, hanya masalah ringan tapi begitu sensitif di hati.
LDR bagiku dan bagimu adalah kepecayaan dan komitmen. Berusaha membuatmu percaya bahwa aku di sini baik-baik saja dan kamu juga sebaliknya, adanya komitmen yang membuatmu yakin akan perasaanku terhadapmu, dan kamu juga begitu. Selama ini yang kita alami bukan masalah besar hingga harus melibatkan orang ketiga pada hubungan kita, hanya sebatas komunikasi yang kurang di antara kita, rasa perhatian yang kian lama tidak terpenuhi, kangen, kecewa, perasaan yang tidak dimengerti. Sebatas kita tidak mengkhianati cinta ini, maka masalah ini hanyalah masalah yang menguji kesabaran hubungan kita. Tetap saling mempercayai, meminta penjelasan, dan segera menyelesaikan masalah maka hubungan akan segera normal kembali.
Satu hal yang membuatku benar-benar merasa kecewa adalah saat kamu tidak jadi datang menemuiku. Padahal aku berharap kamu akan ada di sisiku. Maka, saat itulah harapanku berubah menjadi rasa kcewa yang teramat sangat.
Bukan bermaksud untuk menyalahkanmu atau marah padamu, tapi rasa kecewa ini benar-benar membuatku mengalirkan air mata. Satu hal yang membuatku tidak bisa membendung air mataku adalah saat mendengar suaramu  di seberang telpon untuk meminta maaf karena hal ini, dan aku semakin tidak bisa menahan air mataku. Aku ingin marah, tetapi tidak ada yang bisa disalahkan. Aku di sini hanya bisa diam dan memikirkan sesuatu, mengalihkan semua pikiran dan rasa kecewa dengan bermacam-macam cara.
Maka saat aku kecewa, biarkan aku sendiri untuk beberapa waktu untuk menstabilkan rasa ini. Jangan berpikir macam-macam, tetapi inilah cara yang baik untuk mengembalikan rasa ini seperti semula.
Aku mungkin terlihat setegar batu karang yang mampu menahan ombak di lautan. Tetapi, sesungguhnya aku rapuh. Aku memberikanmu senyuman, berharap untuk dapat kau mengerti. Tapi kamu seolah menganggapku tak pernah ada. Aku bukanlah perempuan yang kuat untuk mengertimu, tapi aku adalah wanita yang menangis pada tiap malamku, aku hanyalah wanita yang berdoa pada tiap malamku, berharap agar kau berada di sisiku. Dan aku hanyalah wanita yang terdiam merasakan rasa, karena aku wanita yang memiliki semua cerita dan sejuta rahasia.  















Unsur Intrinsik Novel   :
1.      Tema   : Asam, Asin, Manis, Pahitnya Hubungan Jarak Jauh

2.      Tokoh  :
·         Tokoh utama               : Anggi Wardani
·         Tokoh kedua               : Agung Pradana

3.      Penokohan      :
·         Anggi  : sosok wanita yang tegar, pengertian dan memahami agung.
·         Agung : sosok laki-laki yang penyayang dan egois.

4.      Alur     :
Alur maju mundur, dimana novel ini menceritakan sosok agung sebagai guru ngaji anggi yang kemudian jatuh cinta pada anggi. Dan akhirnya mereka berpacaran dan kemudian menikah.

5.      Sudut Pandang           :
Sudut pandang orang pertama.

6.      Amanat                       :
·        Saling percaya terhadap pasangan walaupun bejauhan jarak.
·        Saling menjaga komunikasi dengan baik agar tidak terjadi kesalahpahaman.
·        Tidak boleh memikirkan kesibukan sendiri.

Keunggulan dan Kelemahan Novel         :
·         Keunggulannya         :
Bahasanya mudah dipahami karena ini merupakan bahasa yang digunakan sehari-hari. Novel ini mengajarkan kita tentang bagaimana cara kita untuk mengendalikan emosi, cara kita utuk bersabar menunggu seseorang walaupun menunggu itu hal yang membosankan. Dan cara kita untuk lebih menghargai perjuangan orang lain.

·         Kekurangannya :
Novel ini terlalu sedikit halamannya.


Kesimpulan         :
Novel ini memberi pesan yang berarti, bahwa jarak tidak dapat menjadi penghalang seseorang untuk bisa menjalin hubungan dengan seseorang. Justru jarak bisa menjadi pengukur kesetiaan seseorang. Dan bagaimana bisa mempertahankan hubungan hingga akhirnya bisa menjadi akhir yang bahagia.

Rabu, 29 Oktober 2014

Cinta dan Kasih




Cinta


Cinta adalah perasaan (rasa) suka terhadap makhluk hidup (manusia). Sedangkan kasih adalah perasaan kasih atau belas kasih terhadap makhluk hidup (manusia). Jadi Cinta Kasih dapat diartikan suatu perasaan manusia yang berdasar pada ketertarikan antar makhluk hidup (manusia) dengan didasari pula rasa belas kasih. Victor Hago menyimpulkan, “mati tanpa cinta sama halnya dengan mati dengan penuh dosa”. Dan Erich Fromm dalam bukunya menyebutkan, “cinta itu yang paling utama adalah memberi, bukan menerima. Yang paling penting dalam memberi adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan material. Yang merupakan ungkapan paling tinggi dari kemampuan”. Cinta dapat berlangsung sesaat, tetapi rasa kasih sayanglah yang akan menuntun dan melanjutkan seseorang untuk mengetahui apa itu arti cinta yang sesungguhnya. Setiap orang memang mempunyai pengertian cinta yang berbeda, tergantung individu itu sendiri yang mengalami suatu kejadian atau pengalaman yang ia alami.


 Dalam ajaran agama Islam, terutama yang di jelaskan dalam Al-Qur’an, cinta memiliki beberapa pengertian :

1.      Cinta Rahmah, cinta penuh kasih sayang, lembut, rela berkorban dan siap melindungi.
2.      Cinta Mawaddah, cinta yang menggebu-gebu atau cinta yang membara.
3.      Cinta Mail, cinta yang hanya bersifat sementara, sehingga seseorang tersebut ingin meminta perhatian dari banyak orang hinggal hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Contohnya adalah poligami (ketika kita sedang jatuh cinta kepada yang lebih muda, yang tua (lama) tidak diperhatikan lagi).
4.      Cinta Shobwah, cinta yang mendorong perilaku menyimpang tanpa sanggup mengelak (secara tidak sadar dia tidak tahu apa yang telah ia perbuat). Cinta jenis ini sering dikatakan cinta buta.
5.      Cinta Kulfah, perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positif, meski itu sulit untuk dijalani.

Dalam agama Islam, sebenarnya cinta tidak diperbolehkan, karena belum mukhrim. Karena belum boleh mencintai dan memiliki lawan jenis sebelum menikah. Pacaran pun sebenarnya dilarang.

Dalam agama Islam, cinta yang dimaksudkan adalah cinta terhadap Allah S.W.T, cinta terhadap orang tua, cinta terhadap sesama manusia (rasa belas kasih), cinta terhadap semua makhluk ciptaan-Nya.




 Kasih Sayang

Kasih sayang adalah perasaan cinta untuk saling menghormati, mengasihi, menyayangi semua makhluk ciptaan Tuhan.

Kasih sayang adalah faktor penting dalam suatu kehidupan. Karena jika kita memiliki cinta namun tidak berdasar pada kasih sayang, maka seseorang tersebut tidak mengerti apa itu cinta yang sesungguhnya, cinta terhadap makhluk ciptaan Tuhan. Maka perasaan cinta harus didasari oleh kasih sayang atau belas kasih.

Belas Kasihan
 
Belas kasihan adalah emosi manusia yang muncul akibat melihat penderitaan orang lain. Rasa belas kasihan membuat orang-orang merasa iba sehingga ingin menolong atau memberikan sesuatu yang bisa membahagiakan atau meringankan beban orang-orang yang mengalami kesulitan atau musibah.

Belas kasihan juga dilandaskan dengan rasa kasih sayang sesama manusia. Jadi sesama umat manusia kita harus saling tolong menolong untuk meringankan beban setiap orang yang mengalami kesulitan. Sehingga setiap orang dapat merasakan kebahagiaan.




Cinta Sesungguhnya 

Kamu hadir membawa warna baru
Kamu obati luka ku tentang masa lalu
Kamu mampu mngubah kehidupanku
Jauh lebih baik dari kehidupan yang lalu
Kamu manusia sederhana yang mampu memberikan cinta yang luar biasa
Cinta yang tak mampu di ungkapkan oleh kata kata
Mendengar apa yg tidak dikatakan
Mengerti apa yang tidak di jelaskan
Terimakasih cinta...

Manusia dan Cinta Kasih
Kadang-kadang aku bertanya…
Masih adakah madah cinta?
Masih adakah puisi cinta?
Masih adakah puisi terbaik?

Masih adakah cerpen terbaik?
Masih adakah cinta, kasih dan sayang?
Masih adakah ketulusan hati?
Masih adakah keluhuran jiwa?
Masih adakah…??????

Ku ikrarkan kata-kata ini
dalam puisi cinta…
ku hadirkan kehangatan cinta
untukmu slalu, bersamamu …
dan cinta ini tak akan pernah berakhir

Sayang selasih tidak berbunga
Engganlah kumbang untuk menyapa
Sayang kekasih tidak setia
Badan merana kini jadinya

Di sana sini bunga pun kembang
Senanglah kumbang tinggal memilih
Putuslah sudah kasih dan sayang
Jangan di harap dia kembali







http://pingkancahya.wordpress.com/2013/10/15/ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-cinta-kasih/
https://anazarfaqih.wordpress.com/2013/12/01/tugas-kelompok-ilmu-budaya-dasar-manusia-dan-cinta-kasih/
http://www.lokerpuisi.web.id/2014/07/puisi-cinta.html